Minggu, 09 Oktober 2016

Tasik Invesment Expo Conference (TIEC) 2016




MEMBUKA PELUANG INVESTASI DI KOTA TASIKMALAYA


 Tasikmalaya, Media Kota
Sebanyak 45 delegasi dari negara Asean, Uni Eropa dan berbagai Kota di Indonesia hadir di Kota Tasikmalaya untuk mengikuti Tasik Invesment Expo Conference (TIEC) 2016 dengan agenda terkait potensi dan kesempatan kerjasama, networking serta diskusi bisnis fokus pada industri perdagangan, UKM, pariwisata, pendidikan, infrastruktur, kesehatan dan agribisnis. “TIEC 2016 merupakan even membangun jejaring dan berkolaborasi dengan stakeholder terkait di negara Asean dan negara sahabat lainnya, dengan tujuan memfasilitasi bertemunya stakeholder 4 negara Asean dan beberapa negara non Asean dalam rangka bertukar informasi serta peluang dengan harapan terjalinnya kerjasama yang saling memperkuat dan saling membutuhkan kedua belah pihak,” ungkap Walikota Tasikmalaya H. Budi Budiman pada Tasik Invesment Expo Conference (TIEC) 2016 di Ballroon Hotel Santika, Jumat (7/10/2016)
 Delegasi negara ASEAN dan Uni Eropa saat diperkenalkan produk kreatif unggulan Kota Tasikmalaya seperti Batik tulis, Bordir dan lainnya di Hotel santika, jumat (7/10)


Dia menjelaskan bahwa Kota Tasikmalaya menjadi pusat pengembangan wilayah priangan timur dan cukup strategis karena berada pada poros lalu lintas bagian selatan pulau Jawa dengan pertumbuhan ekonomi cukup tinggi (6,12%) dengan pertumbuhan tertinggi dicapai sektor perdagangan, hotel dan restoran (30,97%), sektor Industri pengolahan rata-rata 14,58% serta sektor jasa 13% ( tahun 2015).
Sejak berlakunya MEA Desember 2015 untuk menciptakan Asean sebagai pasar tunggal dan kesatuan basis produksi investasi dan modal serta penghapusan tarif perdagangan antar negara Asean baik barang maupun jasa (diikuti 10 negara Asean dengan jumlah penduduk 600 juta jiwa) merupakan tantangan dan peluang. “Kota Tasikmalaya butuh Investor dalam menyediakan sarana dan prasarana maupun fasilitas yang dibutuhkan masyarakat karena kekurangan fiscal nasional maupun daerah baik APBN maupun APBD. Melalui TIEC diharapkan terjalin proses transfer knowledge dan sharing of Information yang berkesinambungan, serta output kongkrit kesiapan bersama menghadapi MEA dan tantangan ekonomi lainnya,” harap Budi.
Tasik Invesment Expo Conference (TIEC) terintegrasi dengan Tasikmalaya Creative Festival (TCF) 2016 berlangsung selama dua hari (7-8 Oktober 2016) dihadiri 4 negara Asean yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina dan Singapura serta negara non Asean seperti Afrika Selatan, Italia,Belgia, Palestina dan Jerman. “Para delegasi akan bertukar pikiran terkait perdagangan bebas ASEAN dan global, mengenalkan produk dan menggagas kerjasama antara pemerintah-pemerintah, pemerintah pengusaha atau pengusaha-pengusaha antar negara. Mereka sudah menyiapkan Letter of Intent untuk menjajagi berbagai peluang serta mempercepat koordinasi antar negara untuk melakukan MoU,” jelas Gungun Pahlaguna, Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu (BMPPT) Kota Tasikmalaya.
Ditambahkan Gungun bahwa seluruh perwakilan Badan penanaman modal se-Jawa Barat diundang untuk terbangunnya kolaborasi untuk sama-sama mengakselerasi daya saing daerah menyangkut berbagai potensi unggul baik secara ekonomi, budaya, wisata maupun kuliner. “Kegiatan TIEC 2016 diapresiasi positif karena merupakan konferensi pertama setelah berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015. Pemerintah Kota Tasikmalaya telah mempersiapkan segala sesuatunya baik kebijakan intensif sampai RDTR yang pro iklim usaha dengan harapan semua daerah yang datang tertarik menanamkan atau menjalin kerjasama dengan Kota Tasikmalaya,” harapnya @ Ayi Darajat

 Peserta TIEC dari perwakilan negara ASEAN dan Uni Eropa serta Perwakilan Badan Koordinasi Penanaman Modan (BKPM) RI mengadakan Konfrensi pers dengan awak media

Tidak ada komentar:

Posting Komentar