MEMBUKA PELUANG INVESTASI DI KOTA TASIKMALAYA
Tasikmalaya,
Media Kota
Sebanyak 45 delegasi dari negara Asean, Uni Eropa dan
berbagai Kota di Indonesia hadir di Kota Tasikmalaya untuk mengikuti Tasik Invesment
Expo Conference (TIEC) 2016 dengan agenda terkait potensi dan kesempatan
kerjasama, networking serta diskusi bisnis fokus pada industri perdagangan, UKM,
pariwisata, pendidikan, infrastruktur, kesehatan dan agribisnis. “TIEC 2016 merupakan even membangun jejaring
dan berkolaborasi dengan stakeholder terkait di negara Asean dan negara sahabat
lainnya, dengan tujuan memfasilitasi bertemunya stakeholder 4 negara Asean dan
beberapa negara non Asean dalam rangka bertukar informasi serta peluang dengan
harapan terjalinnya kerjasama yang saling memperkuat dan saling membutuhkan
kedua belah pihak,” ungkap Walikota Tasikmalaya H. Budi Budiman pada Tasik Invesment Expo Conference (TIEC) 2016 di
Ballroon Hotel Santika, Jumat (7/10/2016)
Delegasi negara ASEAN dan Uni Eropa saat diperkenalkan produk kreatif unggulan Kota Tasikmalaya seperti Batik tulis, Bordir dan lainnya di Hotel santika, jumat (7/10)
Dia menjelaskan bahwa Kota Tasikmalaya menjadi pusat
pengembangan wilayah priangan timur dan cukup strategis karena berada pada
poros lalu lintas bagian selatan pulau Jawa dengan pertumbuhan ekonomi cukup
tinggi (6,12%) dengan pertumbuhan tertinggi dicapai sektor perdagangan, hotel
dan restoran (30,97%), sektor Industri pengolahan rata-rata 14,58% serta sektor
jasa 13% ( tahun 2015).
Sejak berlakunya MEA Desember 2015 untuk menciptakan Asean
sebagai pasar tunggal dan kesatuan basis produksi investasi dan modal serta
penghapusan tarif perdagangan antar negara Asean baik barang maupun jasa (diikuti
10 negara Asean dengan jumlah penduduk 600 juta jiwa) merupakan tantangan dan
peluang. “Kota Tasikmalaya butuh Investor
dalam menyediakan sarana dan prasarana maupun fasilitas yang dibutuhkan
masyarakat karena kekurangan fiscal nasional maupun daerah baik APBN maupun
APBD. Melalui TIEC diharapkan terjalin proses transfer knowledge dan sharing of
Information yang berkesinambungan, serta output kongkrit kesiapan bersama
menghadapi MEA dan tantangan ekonomi lainnya,” harap Budi.
Tasik Invesment Expo Conference (TIEC) terintegrasi
dengan Tasikmalaya Creative Festival (TCF) 2016 berlangsung selama dua hari
(7-8 Oktober 2016) dihadiri 4 negara Asean yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina
dan Singapura serta negara non Asean seperti Afrika Selatan, Italia,Belgia, Palestina
dan Jerman. “Para delegasi akan bertukar
pikiran terkait perdagangan bebas ASEAN dan global, mengenalkan produk dan
menggagas kerjasama antara pemerintah-pemerintah, pemerintah pengusaha atau
pengusaha-pengusaha antar negara. Mereka sudah menyiapkan Letter of Intent
untuk menjajagi berbagai peluang serta mempercepat koordinasi antar negara
untuk melakukan MoU,” jelas Gungun
Pahlaguna, Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu
(BMPPT) Kota Tasikmalaya.
Ditambahkan Gungun bahwa seluruh perwakilan Badan
penanaman modal se-Jawa Barat diundang untuk terbangunnya kolaborasi untuk
sama-sama mengakselerasi daya saing daerah menyangkut berbagai potensi unggul
baik secara ekonomi, budaya, wisata maupun kuliner. “Kegiatan TIEC 2016 diapresiasi positif karena merupakan konferensi pertama
setelah berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015. Pemerintah Kota
Tasikmalaya telah mempersiapkan segala sesuatunya baik kebijakan intensif
sampai RDTR yang pro iklim usaha dengan harapan semua daerah yang datang
tertarik menanamkan atau menjalin kerjasama dengan Kota Tasikmalaya,” harapnya
@
Ayi Darajat
Peserta TIEC dari perwakilan negara ASEAN dan Uni Eropa serta Perwakilan Badan Koordinasi Penanaman Modan (BKPM) RI mengadakan Konfrensi pers dengan awak media
Tidak ada komentar:
Posting Komentar