Senin, 18 April 2016

AHER MEMBUKA SECARA RESMI MTQ KE-34 TINGKAT JAWA BARAT



AHER MEMBUKA SECARA RESMI MTQ KE-34
TINGKAT JAWA BARAT

Tasikmalaya, Media Kota
Gubernur Jawa Barat H. Ahmad Heryawan (Aher) membuka secara resmi Musyabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) ke-34 Tingkat Provinsi Jawa Barat di Kota Tasikmalaya, di Lapangan Dadaha, minggu (17/4) ditandai dengan menyalakan obor yang membuka reflika Alqur’an sebagai tanda dibukanya wahana syiar mengagungkan Al Qur’an sebagai pedoman hidup. “ Jadikan MTQ sebagai sebuah momentum untuk menanamkan, menggelorakan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Alqur’an dan dampak membaca Alqur’an serta implementasinya dalam kehidupan bermasyarakat, bukan hanya berupa seremoni,” kata Ahmad Heryawan.
Dia mengharapkan, dari MTQ ini melahirkan duta-duta / kafilah terbaik Jawa Barat untuk MTQ Nasional karena Jawa Barat sudah mempunyai nilai istimewa untuk kegiatan MTQ yang tidak pernah jauh dari Juara Umum, Juara ke-2 atau Juara ke-3 tingkat nasional,
Aher percaya MTQ ke-34 di Kota Tasikmalaya dengan dewan hakim perwakilan seluruh Kota/Kabupaten yang dilantik sehari sebelumnya oleh Wakil Gubernur Dedi Mizwar di Hotel Santika (16/4) akan menjalankan tugasnya dengan baik serta memberikan penilaian yang objektif dan tidak ada permainan sama sekali, sehingga menghasilkan kafilah yang berkualitas dan menjadi aset nasional, “ Secara umum MTQ ini milik seluruh Jawa Barat, karena dari MTQ tingkat Nasional tidak sedikit juaranya berasal dari Jawa Barat walaupun mewakili provinsi lain di Indonesia,” jelas Ahmad Heryawan.


Gubernur Jabar Ahmad Heryawan memegang obor yang akan membuka reflika Alquran

Sementara itu, Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat Drs. H. A. Buchori, MM mengatakan bahwa Alqur’an merupakan sumber peradaban manusia sepanjang jaman yang berisi syariat islam, ajaran, nilai dan norma serta sejarah kehidupan umat manusia. Alquran  juga berisi petunjuk manusia dan sumber inspirasi nilai pembangunan sosial yang bersifat universal. Melalui Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Provinsi Jawa Barat ke-34 di Kota Tasikmalaya yang di proyeksikan mampu menghasilkan Kafilah unggul dan berkualitas dalam menghadapi MTQ Tingkat Nasional di Nusa Tenggara Barat (NTB) juga diharapkan adanya peningkatan kualitas penghayatan, pemahaman dan pengamalan nilai luhur yang terkandung dalam alqur’an. “ Budaya cinta Alqur’an melalui bacaan dan kajian makna yang terkandung didalamnya sejatinya dapat dijadikan Entry Point dalam wilayah pengamalan dan mendorong usaha produktif dalam upaya membangun kesholehan dan kesejahteraan hidupnya,” ungkapnya
Lanjut Dia, dalam memaknai kegiatan MTQ  telah terjadi adanya pergeseran orientasi yang mereduksi tujuan kegiatan MTQ sebagai bagian dari sistem evaluasi capaian keberhasilan proses pelayanan pendidikan dan pembinaan baca tulis serta pemahaman Alqur’an dalam upaya menghasilkan SDM berkualitas serta menjadi rujukan dalam menentukan kebijakan strategis dalam memberikan pelayanan pendidikan dan pembinaan keberagamaan masyarakat, “ Kegiatan MTQ dipahami sebagai rutinitas yang proses pelaksanaannya masih bertumpu pada kebiasaan dalam merealisasikan anggaran saja serta dipandang sebagai kegiatan untuk meraih prestasi dan prestise daerah maupun kelompok pengajian atau pondok pesantren,” Jelas Buchori. Pergeseran orientasi dalam mamaknai kegiatan MTQ ini menurutnya mengakibatkan salah arti sehingga sering menggunakan cara-cara yang kurang tepat.
Dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan perkembangan teknologi informasi, menurut Buchori, Pendidikan dan pembinaan keberagaman menjadi Pilar strategis dalam penguatan ideologi dan moral bangsa sehingga dapat menangkal berbagai paham dan ideologi radikal serta prilaku menyimpang. Sebagai penyangga Ibukota dan kawasan industri strategis, Provinsi Jawa Barat harus mempersiapkan masyarakatnya menghadapi dampak dari kondisi tersebut.  Pilar-pilar  agama dan nilai budaya bangsa harus ditanamkan pada setiap elemen masyarakat agar setia menjadi masyarakat yang religius, berakhlakul qarimah dan berdaya saing.
“ Kegiatan bernuansa keagamaan seperti MTQ diharapkan menjadi stimulan bagi masyarakat Jawa Barat mempunyai keteguhan dalam menjalankan nilai-nilai agama, menghargai kebhinekaan budaya bangsa serta kokoh dalam mempertahankan persatuan dan kesatuan dalam bingkai NKRI,” harap Buchori
Pada kesempatan yang sama, Walikota Tasikmalaya H. Budi Budiman mengatakan bahwa penunjukkan Kota Tasikmalaya menjadi tuan rumah penyelenggara MTQ ke-34, menjadi motivasi bagi masyarakat Tasikmalaya khususnya dan masyarakat Jawa Barat pada umumnya agar mampu menghadirkan nilai nilai qur’ani di tengah-tengah masyarakat.
“ Menjadi kebanggaan tersendiri bagi Kota Tasikmalaya yang berdiri tahun 2001, mendapat kepercayaan menjadi tuan rumah MTQ tingkat Jawa Barat,” ungkap Budi.
Penyelenggaraan MTQ di komplek Dadaha seluas 15 Hektar, menurutnya didukung penuh seluruh elemen masyarakat Kota Tasikmalaya karena tujuan utamanya untuk membumikan alquran dengan program Magrib mengaji kerjasama dengan 364 pondok pesantren yang ada di Kota Tasikmalaya. “ Kita ingin membangun masyarakat bukan hanya fisik tapi juga pembangunan mental. Dengan MTQ kita ingin membangun silaturahmi serta tidak hanya membaca dan menghapal tapi memahami nilai-nilai yang terkandung dalam Alquran,” harap Budi.
Pembukaan MTQ XXXIV berlangsung meriah dengan suguhan spektakuler unsur budaya dengan senandung ayat suci alquran. Berbagai tarian yang melibatkan 170 penari termasuk kelompok paduan suara dan bebunyian khas kesenian sunda terasa berbeda karena dibarengi senandung islami yang menyejukkan hati. “Paduan potensi budaya sunda (Jawa Barat) dan senandung islami menghasilkan sesuatu yang menarik dan luar biasa berbeda,” kata Undang Herdiana, Ketua bidang defile Pawai Ta’Aruf MTQ yang juga Kepala Dinas Pariwisata Kota Tasikmalaya @ Ayi Darajat

 

1 komentar: