MOJANG PAYUNG MENDAPAT PERHATIAN DAN APRESIASI POSITIF
Tasikmalaya,
Media Kota
Unik
dan diluar kebiasaan adalah pendapat masyarakat terutama penonton di venue
cabor Road race PON XIX Jabar 2016 di Sirkuit Bukit Peusar Kota Tasikmalaya
terhadap Gadis payung (Umbrella Girl)
yang mendampingi para pembalap sasaat sebelum lomba berlangsung. Umbrella Girl tidak
lagi terlihat berpakaian minim, tetapi memakai pakaian daerah dengan payung
khas Tasikmalaya (payung geulis). Tidak
sedikit offisial yang berfoto bersama ‘Mojang
Payung’ tersebut sebagai kenang-kenangan, karena baru pertama terjadi selama
PON, Umbrella Girl memakai pakaian daerah sebagai upaya melestarikan budaya
yang berdampak sangat bagus untuk mengangkat
citra daerah dan dikenang.
Barisan
Mojang Payung menunggu para pembalap sebelum perlombaan dimulai
Walikota
Tasikmalaya, H. Budi Budiman merasa bangga sekaligus terkejut atas apresiasi
yang diberikan kepada Mojang Payung yang dilaksanakan berdasarkan Perda Tata
Nilai yang berlaku di Kota Tasikmalaya. “Alhamdulillah,
hal tersebut memberikan nilai promosi luar biasa sebagai Kota Santri dan
Industri Kreatif. Memberikan ke-khasan walau diluar kebiasaan,” ujar Budi.
Selanjutnya
Budi menganggap, bahwa perhelatan PON XIX Jabar 2016 untuk cabor balap motor
(Road Race) selama dua hari di sirkuit Bukit Peusar berjalan relatif lancar dan
mendapat antusiasme warga masyarakat. Selain sebagai hiburan, juga menggerakkan
ekonomi wilayah termasuk berkah bagi warga setempat melalui jasa parkir yang
menangguk untung selama even PON berlangsung.
“Dengan penyempurnaan agar benar-benar
representatif, saya optimis Sirkuit Bukit Peusar yang digunakan sebagai venue
PON ini bisa mengadakan even nasional bahkan Internasional,” harap Budi @ Ayi
Darajat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar